Leg kedua dalam kompetisi besar laiknya UCL merupakan laga hidup mati tim yang bermain tidak bagus di leg pertama. Tentu kalau tetap bermain tidak bagus juga, mereka akan berharap adanya leg ketiga.

Minggu ini ditampilkan para raksasa Eropa bertarung mempertahankan kemenangan atau mencuri kesempatan agar lolos ke fase berikutnya. Tidak sulit bagi tim sekelas Bayern Munich yang harus melawan Arsenal atau AC Milan yang berjuang merebut kemenangan dari Atletico Madrid.

Munchen selayaknya pria kekar tukang bully yang ketemu dengan gadis yang ia sukai tapi selalu dia perlakukan kasar. Tapi kini si tukang bully harus sedikit tidak sombong karena si gadis berani melakukan 'sedikit' perlawanan walau bermain sebagai tim tamu. Kehilangan sosok kiper utama tidak membuat Arsenal gentar. Kiper pengganti mereka bermain gemilang melakukan penyelamatan walau akhirnya dijebol juga walau tidak sampai diperkosa. Bahkan mampu menghentikan--lagi-lagi, penalti walau kali ini tendangannya hampir saja masuk.

Arsenal mampu membalas dengan gol cantik, Podolski tapi kedudukan imbang bertahan hingga--lagi-lagi, Arsenal tersingkir oleh tukang bully.

Di pertandingan lain, wakil Italia yang diharapkan mampu bermain apik ternyata dipermalukan oleh tim kemarin sore yang diracik oleh pelatih yang kebanyakan pomade, Diego Simeone. AC Milan resmi tersingkir sehingga tak ada lagi wakil dari liga yang lampunya sudah mulai remang-remang ini.

Pertandingan esoknya antara dua klub Arab kaya melawan klub raksasa Spanyol dan tim antah berantah dari Jerman, juga mempertunjukkan antara tim yang ingin mencuri kemenangan dengan tim yang santai asal tidak kebobolan banyak.

Barcelona sudah mengantongi dua gol di leg pertama sehingga bermain di hadapan pendukungnya sendiri, mereka bermain aman walau possesionnya tetap mereka pegang. City, yang tidak diperkuat pelatih mereka lantaran sangsi, berusaha menekan melalui flank dan kerepotan dengan counter cepat yang ditujukan Barca lewat aksi individu Neymar/Messi. Tackle keras sering dihadiahkan oleh pemain manja Barca. Namun pagi ini mereka tidak semanja Arjen Robben hari sebelumnya.

Gol baru tercipta di babak kedua setelah kesalahan Lescott membiarkan Messi bisa santai menjebloskan bola. City terus menekan. Setidaknya cukup untuk membuat Valdes sedikit berkeringat daripada hanya merayakan gol dari rekan setimnya.

Bukan lawan Barca sepertinya bila kartu merah tidak muncul dari saku wasit. Kali ini giliran Zabaleta harus diusir setelah memprotes keras keputusan wasit. Harusnya protes itu dilayangkan lewat petisi di change.org seperti orang-orang lakukan.

Meski begitu, City mampu menyamakan kedudukan walau Dani Alves kembali membuat City angkat koper dan pelatih City harus memakai hoodie yang lebih trendi di distro yang lebih berkelas.

Laga klub Arab versi mini Eiffel juga bertanding kalem. Leverkusen sempat memimpin tapi kuasa uang berkata. PSG unggul atas tim tamunya. Dengan mudah.

LOLOS: FCB, ATLETICO MADRID, FCB, PSG